Kayu Agung, 8 Oktober 2024 – SMK Negeri 1 Mepanga kembali menunjukkan komitmennya untuk menjadi institusi pendidikan kejuruan yang unggul melalui penyelenggaraan workshop intensif peningkatan kompetensi guru. Workshop yang digelar selama dua hari, pada 29 September dan 6 Oktober 2024, ini merupakan bagian dari strategi sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran di tengah perubahan pesat dunia pendidikan dan tantangan global yang semakin kompleks.
Workshop tersebut diikuti oleh seluruh guru SMKN 1 Mepanga, dengan menghadirkan para narasumber yang merupakan ahli pendidikan dari Universitas Tadulako. Mereka membawakan berbagai topik penting yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini, mulai dari konsep pembelajaran berdiferensiasi hingga strategi manajemen kelas modern yang sesuai dengan tuntutan abad ke-21.
Pelaksanaan workshop ini difokuskan pada penyampaian metode pembelajaran yang efektif dan inovatif. Para peserta dibekali dengan keterampilan untuk mengelola kelas yang lebih dinamis dan inklusif, sekaligus memahami pendekatan pembelajaran yang memprioritaskan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta kolaborasi antar-siswa. Topik-topik yang dibahas meliputi orientasi paradigma baru dalam pendidikan, keterampilan dasar mengajar, konsep dan penerapan pembelajaran berdiferensiasi, serta implementasi Teaching Factory (TEFA) yang merupakan salah satu inovasi dalam pendidikan kejuruan.
TEFA sendiri merupakan konsep yang mengintegrasikan pembelajaran dengan praktik kerja nyata di dunia industri, di mana siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga terlibat langsung dalam produksi atau proyek yang relevan dengan bidang keahliannya. Kepala SMKN 1 Mepanga, Bapak Joko Sarwono, menegaskan pentingnya penerapan TEFA untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja. “Penerapan TEFA tidak hanya menambah kompetensi siswa, tetapi juga meningkatkan keahlian guru dalam mengintegrasikan teori dan praktik. Ini menjadi salah satu fokus kami dalam rangka mendekatkan sekolah ke industri,” ujar Bapak Joko Sarwono.
Salah satu agenda besar dari workshop ini adalah mempersiapkan guru-guru untuk menghadapi tantangan pendidikan di abad 21, di mana penguasaan teknologi dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan menjadi hal yang esensial. Dalam sesi tentang manajemen berbasis sekolah, para guru diajak untuk lebih memahami bagaimana menyusun strategi pembelajaran yang mengedepankan pendekatan holistik, yakni memperhatikan kebutuhan emosional, sosial, dan kognitif siswa.
Ibu Serly Dwi Riki, guru Bahasa Indonesia di SMKN 1 Mepanga, menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat bagi pengajaran di kelas. “Saya mendapat banyak wawasan mengenai metode pembelajaran baru yang dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif terlibat. Penggunaan pendekatan diferensiasi sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan latar belakang kemampuan yang berbeda-beda,” ungkapnya.
Ibu Serly menambahkan bahwa workshop tersebut juga memberikan semangat baru bagi para guru untuk terus berinovasi dan menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif. “Workshop ini memberikan saya dorongan untuk terus bereksperimen dengan metode baru agar siswa lebih antusias dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran yang bahasa Indonesia” imbuhnya.
Selain berfokus pada peningkatan kompetensi individual guru, workshop ini juga berfungsi sebagai platform untuk memperkuat kolaborasi antar-guru. Dalam beberapa sesi diskusi, para guru berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran, mulai dari bagaimana mengelola kelas yang heterogen hingga cara terbaik memotivasi siswa agar mencapai hasil belajar yang optimal.
Kolaborasi semacam ini sangat penting dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inovatif di SMKN 1 Mepanga. Dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, para guru diharapkan mampu menciptakan strategi yang lebih efektif dan kreatif dalam mengajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
Kepala sekolah bapak Joko Sarwono juga menambahkan bahwa workshop ini adalah bagian dari visi besar SMKN 1 Mepanga untuk menjadi sekolah kejuruan unggulan di Kabupaten Parigi Moutong. “Kami tidak hanya ingin mencetak lulusan yang kompeten, tetapi juga memastikan bahwa seluruh staf pengajar kami terus berkembang dan siap menghadapi perubahan zaman. Workshop ini adalah salah satu upaya kami untuk mencapai hal tersebut,” jelasnya.
Sebagai salah satu SMK unggulan di wilayahnya, SMKN 1 Mepanga terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sekolah ini menyadari bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari kelulusan siswa, tetapi juga dari kesiapan mereka menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.
Dengan adanya workshop peningkatan kompetensi guru ini, SMKN 1 Mepanga berharap dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih baik, di mana guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang dapat memotivasi siswa untuk berkembang secara holistik. Langkah ini diharapkan mampu membawa SMKN 1 Mepanga semakin dekat menuju visinya sebagai sekolah kejuruan terdepan di Kabupaten Parigi Moutong, yang mampu mencetak lulusan-lulusan kompeten dan siap berdaya saing di dunia industri.